TNI AL. Koarmada II. Surabaya, 6 November 2025
Melibatkan unsur-unsur dari jajaran Koarmada II, Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Kodiklat) TNI menggelar Apel Gelar Kesiapan Latihan Kesiapsiagaan Operasional Koarmada RI TA 2025, yang berlangsung di Dermaga Madura Koarmada II, Ujung Surabaya pada Kamis (6/11).
Pangkoarmada II Laksda TNI I G.P. Alit Jaya, S.H., M.Si., turut hadir dalam apel yang dipimpin langsung oleh Dankodiklat TNI Letjen TNI Mohamad Naudi Nurdika, sebagai upaya menguji sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan operasional Koarmada RI dalam memberikan bantuan Search and Rescue (SAR) di laut, mengingat perairan Indonesia yang sangat luas serta menjadi salah satu jalur pelayaran internasional yang padat sehingga berpotensi menimbulkan berbagai kecelakaan laut yang memerlukan respons cepat dan tepat dari setiap instansi maritim.

Mengusung tema “ Koarmada RI Beserta Jajarannya Melaksanakan Operasi Pencarian & Penyelamatan/SAR Di Wilayah Perairan Pulau Bawean dan Pulau Madura Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI “. Latihan dimulai sejak tanggal 3 hingga 7 November 2025 di Dermaga Madura Koarmada II dan wilayah perairan Selat Madura, dengan melibatkan sekitar 722 personel gabungan dari Koarmada II, Puspenerbal, Kodaeral V, KPLP, Basarnas, Polairud Polda Jatim, dan juga personel TNI AD dan TNI AU dari satuan yang berada di wilayah Jatim.
Untuk unsur-unsur Koarmada II yang terlibat antara lain KRI dr.Soeharso-990, KRI Sampari-629, dan satu RHIB Satkopaska Koarmada II, personel Dislambair, dan juga ambulance serta personel Diskes Koarmada II. Sedangkan skenario utama latihan adalah penanganan insiden darurat laut berupa kebakaran di KMP Jokotole, lengkap dengan aktivasi distress signal, evakuasi korban oleh unsur laut dan udara, penanganan medis, serta simulasi penanganan jenazah korban laka laut.
Dalam kesempatan tersebut , Dankodiklat TNI menegaskan bahwa Latihan Kesiapsiagaan Operasi TA 2025 ini bertujuan untuk menguji kesiapan operasional Koarmada RI baik dari segi personel maupun alutsista, dalam melaksanakan tugas bantuan SAR di laut yang dibantu oleh instansi maritim lainnya. “Latihan ini disesuaikan dengan konteks waktunya juga. Saat ini kita mendekati musim penghujan yang tidak hanya di darat, di laut, dan di udara juga mengandung resiko , sehingga untuk mengantisipasi dan mengurangi kecelakaan di laut dan sebagainya kita laksanakan latihan kesiapsiagaan ini , “ tegas Letjen Mohammad Naudi.
(pen/2)

